Selasa, 07 Januari 2014

Kesenian Janengan


A. Pengertian Musik Janeng
Musik Janeng adalah musik tradisional asli Jawa Tengah yang ada di Kabupaten Kebumen.  Kesenian Janeng adalah suatu bentuk perpaduan dari alat musik pukul tradisional yang syair-syairnya bernafaskan islami.
Sebenarnya kata  Janeng diambil dari nama penemunya, yaitu Kyai Zamzani. Akan tetapi lidah orang Jawa lebih mudah untuk mengucapkan Jamjaneng,  sehingga sampai sekarang musik ini tetap dikenal sebagai musik Jamjaneng, atau lebih akrab disebut Janeng.    
Pada awalnya musik Janeng hampir sama fungsinya dengan wayang kulit semasa zaman walisongo, digunakan sebagai sarana dakwah agama Islam.  Hal ini karena masyarakat zaman itu lebih mudah menerima pencerahan agama dalam bentuk hiburan.  Akan tetapi zaman sekarang musik Janeng lebih sering dimainkan sebagai sarana hiburan di acara-acara hajatan, misalnya perkawinan dan khitanan, serta peringatan hari besar.
Karena merupakan sarana dakwah Islam, kesenian Jamjaneng lebih menjurus ke syair-syair yang bernafaskan Islami.  Syair dalam kesenian Janeng menggunakan bahasa Jawa.  Tak semua lagu dalam permainan Jamjaneng merupakan lagu dakwah. Dalam kesenian Jamjaneng, lagu dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah lagu wajib, lagu ini merupakan lagu pokok, berisikan puji-pujian kepada Allah, ataupun berisi tentang petuah-petuah hidup yang menyangkut tentang agama Islam.  Misalnya sholawat nabi dan lagu-lagu islami. Yang kedua adalah lagu Blederan, lagu Blederan ini lebih bersifat menghibur dan ringan.  Lagu blederan ini biasanya berbentuk lagu-lagu campursari. Lagu ini kadang digunakan sebagai penghibur pemain Janeng agar tidak mengantuk sewaktu memainkannya di malam hari.  Namun, lagu Blederan ini kini tetap dipakai meskipun Janeng dimainkan di siang hari. 
            Di era sekarang, sedikit sekali orang yang mengenal kesenian Janeng.  Hal ini karena semakin jarangnya penampilan Janeng.  Masyarakat jauh lebih senang menggunakan sarana hiburan di acara-acara besar dengan permainan musik modern.  Misalnya organ tunggal.  Sedikit sekali informasi yang dapat digali mengenai kesenian Janeng, baik berupa sumber lisan maupun dalam bentuk tulisan.  
B. Sejarah Musik Janeng di Desa Dorowati
            Musik Janeng merupakan salah satu musik tradisi yang pada mulanya digunakan sebagai sarana dakwah agama Islam.  Ajaran-ajaran islam disampaikan melalui syair-syair dalam musik Janeng.   
Terbatasnya sumber informasi mengenai kesenian Janeng membuat kami kesulitan mengungkap sejarah masuknya Janeng ke desa Dorowati secara mendetail. Dari beberapa narasumber yang kami wawancarai, mereka tidak tahu secara persis asal-usul kedatangan musik Janeng.
Ada berbagai pendapat mengenai sejarah munculnya musik Janeng. Ada tokoh yang berpendapat bahwa Janeng ini terbentuk pada sekitar abad ke-7 semasa pemerintahan Kerajaan Demak.  Namun pendapat ini kurang kuat.  Narasumber kami, Bapak Suryani, mengatakan bahwa pada awalnya musik Janeng ini adalah sarana dakwah.  Permainan Janeng ini ditemukan oleh Kyai Zamzani.   Kyai Zamzani adalah seorang tokoh agama Islam yang berasal dari daerah Gunungkidul, Yogyakarta.  Beliau menggunakan  musik Janeng untuk memperkenalkan agama Islam kepada masyarakat.
Dengan demikian, kemungkinan besar Janeng masuk ke Desa Dorowati ratusan tahun yang lalu.  Kesenian Janeng ini dibawa oleh para penerus Kyai Zamzani dengan tujuan berdakwah pula.  Pergerakan masuknya Janeng dimulai dari arah timur ke barat, sekitar Yogakarta hingga ke Daerah Kebumen.  Hal ini terbukti dari adanya beberapa persamaan antara alat permainan Janeng di Desa Dorowati dengan di kota Magelang.  Hanya saja di Magelang permainan ini disebut Janen, yang artinya kalimat - kalimat petuah.  
            Hingga saat ini permainan Janeng di desa Dorowati terus dikembangkan.  Ada tiga grup musik janeng di Desa Dorowati.  Setiap seminggu sekali diadakan latihan rutin.  Mereka sampai sekarang masih aktif tampil di acara – acara besar.  
Tokoh-tokoh
1.      Sunan Kalijaga, Sunan kalijaga merupakan orang yang pertama kali mempelopori kesenian sebagai sarana media dakwah Agama Islam.
2.     Syekh Zamzani, merupakan tokoh yang menemukan kesenian Jamjaneng sebagai dakwah agama Islam.  Syekh Zamzani berasal dari Gunung Kidul.  
C. Jenis-jenis Alat Musik Janeng
          Permainan musik Janeng merupakan musik tradisi yang menggunakan alat musik pukul. Alat-alat tersebut tergolong tradisional.  Alat-alat musik di permainan musik Janeng memiliki sedikit persamaan dengan alat musik Rebana.  Namun, alat musik Janeng ukurannya lebih besar.  Bahan bakunya berupa kayu, bambu, dan kulit sapi.  Namun, tak jarang para pemain menggunakan alat-alat modern sebagai tambahan untuk memperlengkap permainan Janeng.  Alat musik Janeng terdiri dari:
-        Kendhang
-        Gong
-        Tuling
-        Petengah
-        Cemeng
-        Keplok 
1.  Kendhang
Bentuk fisik :
Tubuh kendhang terbuat dari kayu yang membentuk seperti tabung. Kendhang memiliki ruang kosong sebagai sumber suara. Di kedua sisinya ditutupi dengan membran kulit.  Diameter kedua sisi kendhang berbeda.
Cara memainkan:
Kendhang dimainkan dengan cara dipukul dengan kedua tangan pada setiap sisinya.  Tempo memukul kendhang bervariasi menyesuaikan dengan lagunya.  Dalam permainan Janeng  hanya ada satu buah kendhang. 
2.  Gong
Bentuk Fisik:
Gong merupakan alat terbesar di dalam musik Janeng.  Gong dalam musik Janeng bentuknya berbeda dengan gong pada musik rebana.  Tubuh gong terbuat dari kayu. Permukaannya yang lebar ditutup dengan kulit sapi. Bagian dalam gong yang berisi udara menjadi suara.
Cara Memainkan:
Gong dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Gong harus dimiringkan pada saat dimainkan agar nmenghasilkan kualitas suara yang baik.  Hanya ada satu gong yang dimainkan dalam musik Janeng.
3.  Petengah & Cemeng
            Bentuk fisik:
            Bentuk fisik petengah hampir sama dengan gong.  Hanya saja ukurannya yang lebih kecil dan penampangnya yang lebih sempit.  Begitu pula cemeng, bentuknya sama dengan petengah.  Akan tetapi ukuran cemeng lebih kecil dari petengah.    
Cara memainkan :
Seperti alat-alat yang lain, cemeng dan petengah cara memainkannya dengan dipukul.  Petengah merupakan alat  pembuka dari sebuah permainan Janeng.  Dalam sebuah permainan Janeng, hanya ada satu petengah dan satu cemeng.
4.  Thuling
            Bentuk fisik:
Ada dua macam thuling dalam permainan Janeng, yaitu thuling besar dan thuling kecil.  Thuling merupakan alat Janeng yang tidak terbuat dari kulit sapi.    Thuling terbuat dari sebatang 
bambu.  Sumber suara dari thuling berasal dari ruangan di dalam bambu.
Cara memainkan:
Thuling dimainkan dengan cara dipukul. Akan tetapi tidak menggunakan tangan secara langsung.  Dalam memainkan sebuah thuling diperlukan                      
5.  Keplok
         Keplok atau tepuk merupakan bagian dari sebuah permainan Janeng.  Meskipun hanya tepukan, keplok ini sangat penting.   Dalam berkeplok ( bertepuk tangan ) juga harus menyesuaikan dengan irama permainan alat-alat Janeng yang lain.  Tanpa ada keplok, permainan Janeng tidak lengkap.
tetaplah tersenyum, ketika kamu tersakiti
tetaplah tersenyum, walaupun hatimu menangis
jagalah senyum itu, agar ia selalu menghiasi wajahmu
berikan senyum itu pada orang lain
agar mereka juga merasakan keindahan senyum itu